Sunday, April 2, 2017

Indopixels

Launching Rumah Pintar Pemilu Kota Banjar


KPU Kota Banjar melakukan launching secara resmi pada Senin 27 Maret 2017 dengan diawali pengguntingan pita tanda diresmikannya Rumah Pintar Pemilu oleh Walikota Banjar, Rumah Pintar  ini dilengkapi dengan maket Tempat Pemungutan Suara dan informasi kepemiluan. Rumah Pintar Pemilu KPU Kota Banjar diberi nama Rumah Pintar Pemilu “ Puseur Atikan Demokrasi ”.
      Acara ini dihadiri oleh Walikota Banjar, Pengurus KPUD Kota Banjar, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, para Kepala OPD, serta para pemilih pemula yang terdiri dari para siswa SMA.
         Walikota mengapresiasi adanya RPP ini, nantinya diharapkan para siswa calon pemilih pemula mau pun masyarakat umum serta kader-kader muda partai politik bisa belajar langsung tentang teknis pemilu atau pilkada dari Komisioner KPU.
      Rumah Pintar Pemilu tersebut berisi tentang penyediaan informasi mengenai pemilu, diharapkan masyarakat bisa memanfaatkan Rumah Pintar Pemilu ini pada pilkada serentak 2018 mendatang,  sehingga masyarakat bisa mengetahui betul seputar informasi pilkada dengan tujuan akhir dibentuknya Rumah Pintar Pemilu tersebut agar masyarakat bisa cerdas dalam memilih calon kepala daerahnya,  Selain itu, diharapkan juga dapat meningkatkan partisipasi pemilih, dimana disediakan buku, display terkait pemilu, juga audio visual yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum di Rumah Pintar Pemilu ini.
          Usai launching, masyarakat umum bisa datang ke kantor KPU untuk melihat Rumah Pintar Pemilu tersebut,” Informasi yang akan disajikan dalam Rumah Pintar Pemliu ini antara lain meliputi sejarah pemilu, para calon Walikota masa lalu, regulasi terkait pilkada, dan masih banyak lagi. Jika ada masyarakat yang akan datang ke Rumah Pintar Pemilu ini, komisioner KPU dengan senang hati akan turut memberikan informasi jika memang ada yang bertanya.
 (Sumber    : http://banjarkota.go.id/)
LANJUTKAN BACA
Indopixels

Himbauan Kapolresta Banjar


Maraknya kabar bohong atau hoax mengenai isu penculikan anak disejumlah daerah, baik yang disebar melalui  pesan broadcast (BC) baik via BBM  atau  WhatsApp (WA),  SMS  maupun postingan di media sosial (Medsos). Kondisi tersebut membuat perhatian khusus, lantaran isu penculikan anak itu, sehingga membuat resah warga, tak terkecuali warga diwilayah Kota Banjar.
         Namun untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat di wilayah Kota Banjar, dengan maraknya kabar bohong tentang penculikan anak dalam satu bulan terakhir ini, Kapolres Kota Banjar, AKBP Twedi AB, S.Sos., S.I.K., M.H., langsung mengeluarkan Himbauan.
          Ada enam butir  himbauan yang dikeluarkan oleh Kapolresta Banjar yang perlu diketahui oleh masyarakat di lingkungan Kota Banjar, adapaun himbauan tersebut antara lain:
  1. Agar kita tidak menyebarkan berita yang belum pasti kebenarannya, kecurigaan terhadap seseorang yang berlebihan dan menyatakan bahwa orang tertentu adalah pelaku penculikan merupakan tindakan yang tidak patut dilakukan.
  2. Tidak menyebarkan berita mengenai isu penculikan dengan mengatakan ada anak yang hilang dan ketika ditanyakan sumbernya hanya mengatakan katanya dan katanya. Sehingga tidak ada sumber yang jelas, namun sudah membuat masyarakat menjadi panik.
  3. Tidak bercanda tentang isu penculikan seolah itu benar yang membuat resah masyarakat.
  4. Bagi media yang memberitakan masalah antisipasi penculikan kami berterima kasih, namun tolong diperhatikan bahasa dalam pemberitaan dengan tidak membesar- besarkan hal yang belum terjadi, seperti penjualan organ tubuh dengan nilai miliaran atau tembusan dengan nilai yang fantastis, hal ini dikhawatirkan akan meresahkan masyarakat.
  5. Agar seluruh masyarakat mengetahui bahwa kejahatan penculikan bukan kejahatan baru, kejahatan ini memang pernah terjadi di Indonesia, namun dapat terungkap dan tertangkap pelakunya, demikian kita harus tetap waspada.
        Kapolres menambahkan, pihaknya berharap dengan dikeluarkannya himbauan ini dapat memberi ketenangan dan kenyamanan kepada masyarakat sehingga dapat beraktivitas seperti biasa tanpa adanya rasa takut yang berlebihan. ”Saya katakan sekali lagi, isu tentang penculikan anak yang disebar melalui BC, BBM, WA  dan Medsos  itu merupakan  kabar bohong, makanya saya minta masyarakat jangan mudah terprovokasi dengan isu  tentang penculikan anak tersebut,” katanya.
         Oleh karena itu, Kapolres minta kepada warga untuk segera melapor jika ada orang yang menyebar tentang isu penculikan anak tersebut. Selain itu,  saya juga meminta dukungan kepada sejumlah media masa baik cetak maupun online juga media elektronik TV ataupun Radio agar ikut menenangkan masyarakat  dengan cara  menyebarkan luaskan himbauan ini,” pungkasnya.
(Sumber    : http://banjarkota.go.id)
LANJUTKAN BACA
Indopixels

200 Ribu Benih Ikan Di Tebar Si Situ Leutik


Pemerintah Kota Banjar berupaya untuk mengembangkan objek Wisata Situ Leutik. Salah satunya dengan menebar sekitar 200 ribu benih ikan. Tujuannya agar masyarakat bisa menikmati keindahan kawasan objek Wisata Situ Leutik, memelihara ekosistem Situ Leutik dan membuat lokasi pemancingan Situ Leutik, sehingga lebih diminati lagi oleh para pengunjung yang datang.

Walikota Banjar, DR. Hj. Ade Uu Sukaesih, M.Si., didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Banjar, Ir. H. Ojat Sudrajat MM., menebar benih ikan. Kegiatan itu dilakukan di Kawasan Objek Wisata Situ Leutik, Desa Cibeureum, Kecamatan Banjar, jum’at, 24 Maret 2017.

”Ini merupakan penebaran benih kali kedua di bulan Maret ini, yang dilaksanakan Pemerintah Kota Banjar,” kata Walikota. Beliau meminta agar masyarakat juga ikut serta menjaga kelestarian ikan yang ada di kawasan objek wisata Situ Leutik. Masyarakat dilarang merusak dengan meracuni ataupun menyetrum, itu supaya ikan bisa berkembang.

Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Banjar Ir H Ojat Sudrajat, MM., mengatakan, benih yang ditebar terdiri dari ikan nilem, mas dan mujaer. Jumlah keseluruhan mencapai 200 ribu ekor dan merupakan bantuan dari Dinas Pertanian, Perikanan dan Kelautan Propinsi Jawa Barat.


LANJUTKAN BACA
Indopixels

Sejarah Pembentukan Kota Banjar


Sejarah Pembentukan Kota Banjar tidak terlepas dari sejarah berdirinya Pemerintah Kabupaten Ciamis di masa lalu. Rangkaian waktu perjalanan berdirinya Pemerintah Kabupaten Ciamis sampai terbentuknya Pemerintah Kota Banjar melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :

I. Banjar dalam sejarah perkembangannya

Banjar sejak didirikan sampai sekarang mengalami beberapa kali perubahan status, untuk lebih jelas perkembangannya sebagai berikut :
Banjar sebagai Ibukota Kecamatan, dari tahun 1937 sampai tahun 1940.
Banjar sebagai Ibukota Kewadanaan, dari tahun 1941 sampai dengan 1 Maret 1992.
Banjar sebagai Kota Administratif dari tahun 1992 sampai dengan tanggal 20 Pebruari 2003.
Sebagai Kota sejak tanggal 21 Pebruari 2003.

II. Terbentuknya Banjar Kota Administratif

Perkembangan dan kemajuan wilayah Provinsi Jawa Barat pada umumnya dan Kabupaten Ciamis khususnya wilayah Kecamatan Banjar, memerlukan pengaturan penyelenggaraan pemerintahan secara khusus guna menjamin terpenuhinya tuntutan perkembangan dan kemajuan sesuai dengan aspirasi masyarakat di Wilayah Kecamatan Banjar.

Wilayah Kecamatan Banjar menunjukan perkembangan dan kemajuan dengan ciri dan sifat kehidupan perkotaan, atas hal tersebut wilayah Banjar perlu ditingkatkan menjadi Kota Administratif yang memerlukan pembinaan serta pengaturan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan secara khusus.

Akhirnya tahun 1992 Pemerintah membentuk Banjar Kota Administratif berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 1991 tentang Pembentukan Banjar Kota Administratif yang diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 2 Maret 1992.

Beberapa alasan mengapa Banjar menjadi Kota administratif antara lain :

Keadaan Geografis, Demografis dan sosiologis kehidupan masyarakat yang perkembangannya sangat pesat sehingga memerlukan peningkatan pelayanan dan pengaturan dalam penyelenggaraan pemerintahan.

III. Terbentuknya Kota Banjar

Semakin pesatnya perkembangan dan tuntutan aspirasi masyarakat yang semakin mendesak agar Banjar Kota Administratif segera ditingkatkan menjadi Pemerintah Kota dimana hal ini pun sejalan dengan tuntutan dan undang-undang nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan di sisi lain Pemerintah Kabupaten Ciamis bersama-sama Pemerintah Provinsi Jawa Barat memperhatikan perkembangan tersebut dan mengusulkan kepada Pemerintah Pusat dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

Momentum peresmian Kota Banjar yang diikuti pelantikan Penjabat Walikota Banjar dapat dijadikan suatu landasan yang bersejarah dan tepat untuk dijadikan Hari jadi Kota Banjar.

(Sumber : http://banjarkota.go.id)
LANJUTKAN BACA
Indopixels

Walikota Banjar Kunjingi Lokasi Bencana


Bencana angin kencang disertai hujan deras, yang menerjang wilayah Kota Banjar, pada Sabtu, 25 maret 2017 lalu, mengakibatkan sedikitnya 13 rumah warga rusak, tempat penggilingan padi, 1 rumah tersambar petir dan pohon tumbang. Akibat hujan dan angin kencang disertai petir tersebut, puluhan rumah di Blok Sengon, Dusun Pasirleutik RT 25 RW 10 Desa Mekarharja Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, mengalami kerusakan. Rumah milik Iwan (35) warga di Blok Sengon, Dusun Pasirleutik, RT 25 RW 10 Desa Mekarharja Kecamatan Purwaharja Kota Banjar, rusak parah. Bangunan rumah mengalami kerusakan parah pada bagian atap dan puluhan warga lain hanya mengalami rusak ringan.

Hal ini menjadi perhatian serius Walikota Banjar, DR. Hj. Ade Uu Sukaesih, M.Si., dengan melakukan kunjungan langsung ke lokasi dan bertemu dengan warga yang terkena bencana. Dalam kunjungannya, Walikota didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjar, Yayan Herdiaman, SH., M.Si., menyerahkan bantuan berupa keperluan memasak, makanan siap saji, pakaian, tikar dan lain-lain kepada warga yang rumahnya rusak akibat angin kencang.

Untuk warga yang rumahnya rusak berat akan diusulkan untuk mendapatkan bantuan uang, supaya bisa memperbaiki dan merenovasi rumahnya kembali. “ Bantuan ini dari Pemerintah Kota Banjar untuk warga dan harapan kami ini dapat membantu warga yang rumahnya terkena bencana angin kencang dan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk perbaikan rumah,” pungkas beliau.


(Sumber : http://banjarkota.go.id)


LANJUTKAN BACA
Indopixels

Kependudukan Kota Banjar


Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjar, jumlah penduduk Kota Banjar tahun 2015 tercatat sebanyak 196.563 jiwa dengan rincian sebanyak 98.509 jiwa penduduk berjenis kelamin laki-laki dan sebanyak 98.054 jiwa berjenis kelamin perempuan, sehingga angka sex ratio (perban­dingan penduduk laki-laki dan perempuan) mencapai sebesar 100,46. Artinya, dari 100 penduduk perem­puan di Kota Banjar terdapat 100 penduduk laki-laki. Bila dibandingkan dengan tahun 2014, terjadi penambahan jumlah penduduk yang didasarkan pada data yang ada di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Banjar.
Perkembangan sex ratio pen­duduk di Kota Banjar yang selalu lebih dari 100 mulai tahun 2007 sampai 2015 menunjukkan bahwa pertambahan penduduk laki-laki yang tercatat dalam administrasi kependudukan lebih dominan dibandingkan dengan penduduk perempuan. Dari nisi kelahi ran misalnya, penduduk yang lahir dalam kurun waktu 2010-2015 ternyata lebih banyak berjenis kelamin laki-laki dibandingkan perempuan, pada tahun 2010 misalnya persentasenya mencapai sebesar 52,00 persen kemudian melambat menjadi 51,72 persen di tahun 2012, dan melambat lagi di tahun 2013 menjadi 48,63 persen dan sedikit melambat di tahun 2014 menjadi 48,63 persen. Sementara untuk tahun 2015 sendiri meningkat menjadi 51,90 persen. Sementara itu, distribusi penduduk menurut kecamatan, kecamatan yang paling banyak jumlah penduduknya adalah Kecamatan Pataruman, yaitu mencapai sebanyak 60.332 jiwaatau mencapai 30,69 persen dari total penduduk Kota Banjar, disusul oleh Kecamatan Banjar yang mencapai sebanyak 56.778 jiwa (28,89 persen), Kecamatan Langensari 56.039 jiwa (28,51 persen) dan yang paling sedikit adalah Kecamatan Purwaharja, yaitu sebanyak 23.414 jiwa (11,91 persen).

(Sumber : http://banjarkota.go.id)
LANJUTKAN BACA
Indopixels

Arti Lambang/Logo Kota Banjar


Ukuran Standar
Tameng / Perisai
Lebar 5,33 Cm
Tinggi 7 Cm

Tulisan Melengkung
Lebar 7 Cm
Tinggi 0,23 Cm

  1. Lambang Daerah berbentuk Tameng/Perisai, dengan warna dasar biru muda yang di dalamnya   terdapat gambar, warna dan bentuk serta dibagian atas terdapat tulisan “ KOTA BANJAR ” dan di bagian bawah terdapat tulisan “ SOMAHNA BAGJA DI BUANA” DENGAN WARNA HURUF PUTIH ;
  2. Lambang Daerah Kota Banjar terdiri dari 2 (dua) bagian dengan perincian sebagai berikut :
a. BAGIAN DEPAN ATAU ISI DARI ATAS KE BAWAH TERDIRI DARI :

1. Gambar Bintang
– Diambil dari Pancasila, sila pertama yang berbunyi “Ke Tuhanan Yang Maha Esa” simbol ini dipakai berdasarkan cita-cita masyarakat Banjar yang berkeinginan agar Kota Banjar menjadi kota religius.
– Bintang juga merupakan simbol dari semua agama dan memiliki arti kewenangan atau kesuksesan.

2. Tulisan Kota Banjar
Menunjukan sebutan bagi Kota dan Pemerintahan Kota Banjar.

3. Benteng Kembar
– Melambangkan Pertahanan sekaligus pintu gerbang Kota Banjar.
– Tonjolannya masing-masing ada 5 (lima ) melambangkan lima Dasar Pokok Negara “PANCASILA”
1. Ke Tuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permuryawaratan/Perwakilan.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
– Bagian pilar yang pendek berjumlah 4 (empat), pilar yang panjang (menonjol) berjumlah 5 (lima), bermakna tahun 45 Kemerdekaan Republik Indonesia.
– Masing-masing terdiri dari 9 (sembilan) pilar merupakan angka tunggal tertinggi/terbesar yang mengandung simbol keberuntungan dan kesuksesan.
– Angka sembilan merupakan simbol sembilan tokoh agama yang sangat termashur yang menjadi panutan umat yang terkenal dengan isitilah “Wali Songo”.
– Kembar kiri-kanan bermakna keseimbangan hidup phisik dan pshikis.

4. Kujang
– Merupakan senjata Tradisional Tatar Sunda.
– Jika perlu dapat dipergunakan sebagai alat penjaga diri. 5 (lima) lubang melambangkan Lima Dasar Pokok Negara “Pancasila”.

5. Dua Gunung
– Melambangkan Gunung Babakan dan Gunung Sangkur.
– Kota Banjar memiliki 2 (dua) Gunung yaitu Gunung Babakan dan Gunung Sangkur yang merupakan simbol kekuatan masyarakat Kota Banjar dari segala guncangan dan gangguan serta teguh pada pendirian untuk menegakkan kebenaran dan keadilan.

6. Sawah dan Ladang
– Merupakan simbol kemekmuran dan kesuburan Kota Banjar, sebagai dampak positif dari kehidupan masyarakat yang rajin, dinamis, optimis dan tidak kenal menyerah.
– Jumlah 21 (dua puluh satu) menyatakan hari ke-21 (dua puluh satu) dari bulan berdirinya Kota Banjar.

7. Sungai dan Irigasi
– Kota Banjar memiliki Sungai Citanduy sebagai sumber air yang sangat besar.
– Irigasi sebagai sumber sarana penunjang kesuburan yang berdampak pada kemakmuran

8. Jembatan, Dam/Bendungan
– Dilambangkan dengan 2 (dua) bentuk gambar yang menyatakan bulan ke-2 (dua) dari tahun berdirinya Kota Banjar.
– Jembatan sebagai penunjang/sarana untuk kelancaran transportasi.
– Dam/Bendungan sebagai sarana untuk kelancaran irigasi.

9. Roda Bersayap
– Melambangkan Kota Transit yang harus berkembang seimbang terutama di sektor perekonomian yang meliputi perdangan dan transportasi.
– Jari-jari berwarna merah berjumlah 22 (dua puluh dua) melambangkan 22 (dua puluh dua desa).
– Sayap berjumlah 4 (empat) kecamatan.

10. Padi Kapas
– Melambangkan sandang pangan sebagai kebutuhan Pokok serta sebagai simbol subur makmur.
– Jumlah padi 17 (tujuh belas) menyatakan hari ke-17 (tujuh belas) dari bulan Proklamasi. – Jumlah kapas 8 (delapan) menyatakan bulan ke-8 (delapan) dari tahun Proklamasi.

11. Tulisan/Motto “SOMAHNA BAGJA DI BUANA”
– Kalimat “ SOMAHNA BAGJA DI BUANA ” mengandung makna yang sangat dalam sebagai tujuan dan harapan yang ingin dicapai masyarakat Kota Banjar.
– Hurufnya berjumlah 19 (sembilan belas) digabung dengan pilar berjumlah 4 (empat) dan 5 (lima) bermakna tahun 1945 yaitu Tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
– Kata-katanya diambil dari Bahasa sunda yang berarti sebagai berikut :
– Somah berarti rakyat, masyarakat, Somahna berarti rakyatnya, masyarakatnya.
– Bagja berarti sugema, berarti bahagia lahir bathin.
– Di Buana berarti di dunia (di Kota Banjar).
– SOMAHNA BAGJA DI BUANA , makna yang sebenarnya ‘ masyarakat Kota Banjar bahagia lahir bathin ”, makna yang lebih dalam adalah “ Masyarakat Banjar Harus Menjadi Tuan Di Kotanya Sendiri ”.

b. BAGIAN DASAR ATAU BINGKAI/WADAH
Bentuk dasar diambil dari bentuk tameng/perisai yang sudah distilasi (penyederhanaan bentuk).
Tameng adalah suatu alat untuk melindungi seseorang dari serangan musuh yang sudah dibuktikan keampuhannya terutama zaman dahulu saat dipakai oleh laskar-laskar kerajaan.
Begitu juga pada logo ini tameng dimaksudkan sebagai bingkai atau wadah untuk melestarikan atau melindungi simbol-simbol kehidupan masyarakat Kota Banjar.
Warna dalam Lambang Daerah mempunyai arti sebagai berikut :
  1. Warna biru muda sebagai gambaran masyarakat Kota Banjar yang cinta damai, dinamis dan    optimis.
  2. Warna kuning mengandung arti keemasan atau kejayaan dan kemenangan aatu kemakmuran.
  3. Warna hijau bermakna subur.
  4. Warna merah dan putih diambil warna Bendera Republik Indonesia sebagai simbol pemersatu antar etnis suku dan agama.
  • Warna merah bermakna keberanian, semangat tidak kenal menyerah.
  • Warna putih bermakna teguh dan kuat.
      5. Warna hitam bermakna teguh dan kuat.

LANJUTKAN BACA